BREAKING NEWS

Petualangan Penuh Takjub di Pantai Batu Bengkung: Laut, Tebing, dan Kolam Alami yang Memikat


Wisatour.com - Sebagai pecinta pantai yang sudah menjelajahi banyak sudut pesisir selatan Jawa Timur, aku pikir aku sudah cukup puas dengan ombak, pasir, dan sunset. Tapi semuanya berubah setelah aku menginjakkan kaki di Pantai Batu Bengkung. Jujur saja, aku tidak menyangka pantai ini akan memberikan pengalaman seintens itu — bukan cuma karena pemandangannya, tapi karena perpaduan alamnya yang benar-benar berbeda dari pantai lain yang pernah aku kunjungi.


Awal Cerita: Rasa Bosan yang Mengantarku ke Surga Tersembunyi

Semua bermula dari kejenuhan. Akhir pekan itu aku benar-benar butuh pelarian. Bukan ke tempat ramai, bukan juga ke tempat hits di Instagram. Aku ingin menemukan pantai yang bisa memberiku rasa takjub dan tenang secara bersamaan. Salah satu teman menyebut Pantai Batu Bengkung, sebuah pantai yang katanya punya “kolam alami setelah ombak surut.” Penasaran, aku langsung merencanakan perjalanan ke sana.


Menuju Pantai Batu Bengkung: Antara Deg-degan dan Terpesona

Dari Kota Malang, aku berkendara motor ke arah selatan. Jalan menuju pantai ini cukup panjang, sekitar 2-3 jam, melewati jalur lintas selatan yang semakin lama semakin menantang. Tapi buatku yang suka motoran, ini justru bagian dari petualangan.

Setelah melewati pantai populer seperti Goa Cina dan Bajulmati, aku akhirnya sampai di gerbang masuk Pantai Batu Bengkung. Harga tiket sangat terjangkau, hanya sekitar Rp10.000 saja. Dari sini, aku sudah bisa mencium aroma laut dan mendengar suara deburan ombak besar.

Begitu sampai, aku langsung terdiam. Di hadapanku terbentang pantai berpasir keemasan, batu-batu karang megah, dan tebing yang menjulang gagah di sisi kiri dan kanan. Tapi yang paling mencolok adalah barisan batu karang memanjang yang membentuk semacam dinding pemisah antara laut dan daratan, dan menciptakan kolam-kolam kecil saat air surut. Sumpah, ini keren banget.


Keunikan Pantai Batu Bengkung: Kombinasi Ganas dan Lembut

Pantai ini berbeda. Satu sisi ia ganas, dengan ombak besar khas Laut Selatan yang menghantam karang. Tapi di sisi lain, begitu air mulai surut, muncullah kolam-kolam alami di balik dinding karang — tempat air laut terperangkap dan menjadi semacam “jacuzzi alami”. Di situlah aku rebahan, merendam tubuh, dan merasakan sensasi hangat air laut yang diam tak terganggu oleh gelombang. Rasanya seperti spa di tengah alam liar.

Waktu itu aku datang menjelang sore. Posisi matahari mulai rendah, dan cahaya oranye menyinari permukaan kolam. Di momen itu, aku merasa seperti berada di dunia lain. Alam sedang dalam performa terbaiknya, dan aku cukup beruntung bisa menjadi penonton.


Aktivitas Seru di Pantai Batu Bengkung

Walaupun tidak seramai pantai wisata besar, Batu Bengkung punya daya tarik yang sulit ditolak, terutama buat kamu yang suka eksplorasi dan bukan hanya sekadar selfie. Beberapa aktivitas yang paling aku nikmati:

1. Berendam di Kolam Alami

Inilah highlight utamanya. Kolam-kolam ini terbentuk dari cekungan di balik karang yang menahan air laut saat surut. Airnya jernih dan terasa menyegarkan. Tapi hati-hati, saat ombak tinggi, karang bisa tergenang dan ombak bisa masuk ke kolam dengan deras.

2. Mendaki Tebing

Aku memberanikan diri naik ke tebing di sisi kiri pantai. Jalurnya cukup curam dan licin, jadi pastikan pakai alas kaki yang proper. Tapi begitu sampai di atas, pemandangannya luar biasa. Dari sana aku bisa melihat garis pantai panjang, ombak berkejaran, dan cakrawala yang membentang tanpa batas.

3. Camping

Beberapa orang membangun tenda di atas bukit kecil tak jauh dari garis pantai. Tempatnya datar dan cukup aman. Malam hari di sini katanya luar biasa, dengan suara ombak sebagai pengantar tidur dan langit penuh bintang. Sayang, waktu itu aku tak sempat menginap.

4. Menunggu Sunset

Ini wajib. Sunset di Batu Bengkung adalah salah satu yang terbaik yang pernah aku lihat. Pantulan sinar matahari ke permukaan kolam alami dan batu karang menciptakan pemandangan magis yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.


Fasilitas dan Akses di Lokasi

Meskipun bukan pantai mainstream, Batu Bengkung sudah memiliki fasilitas dasar yang cukup membantu, antara lain:

  • Area parkir yang luas

  • Warung makan sederhana (cocok untuk isi energi)

  • Toilet dan kamar bilas (cukup bersih untuk standar pantai)

  • Gazebo kecil untuk berteduh

Yang penting, bawa uang tunai karena tidak semua warung menerima QRIS atau e-wallet. Dan jangan berharap sinyal internet stabil — tapi justru itu yang membuat pengalaman di sini jadi lebih otentik.


Tips dan Catatan Penting

Aku mau berbagi beberapa tips dari pengalamanku pribadi:

  • Datang saat air laut surut, biasanya pagi atau sore hari. Itu waktu terbaik untuk menikmati kolam alami.

  • Hindari bermain di dekat karang saat ombak sedang tinggi. Ini penting untuk keselamatan.

  • Bawa pakaian ganti, karena kamu hampir pasti basah kuyup saking tergodanya main air.

  • Pakai alas kaki yang nyaman dan anti licin, terutama kalau ingin naik ke tebing.

  • Jangan buang sampah sembarangan. Tempat ini masih bersih dan layak dijaga kealamiannya.


Momen yang Tak Terlupakan

Dari semua pengalaman yang aku alami di Pantai Batu Bengkung, satu hal yang paling membekas adalah ketika aku duduk sendiri di kolam air asin kecil sambil menatap langit. Aku tidak berpikir apa-apa. Tidak memikirkan pekerjaan, tidak memikirkan media sosial, tidak memikirkan masa depan. Aku hanya duduk dan bernapas. Dan itu cukup.

Sesekali, laut perlu kita dengar bukan untuk kita pahami, tapi untuk kita rasakan. Dan di Batu Bengkung, laut bicara padaku dalam diam — lewat riaknya, lewat percikan airnya, lewat hembusan anginnya. Rasanya seperti terapi jiwa alami yang tak bisa ditemukan di tempat lain.


Setelah Pulang: Rasa Ingin Kembali

Perjalanan pulang terasa berat — bukan karena lelah, tapi karena aku belum rela meninggalkan suasana yang begitu damai. Setiap kali motorku menjauh dari pantai, aku merasa ada sebagian kecil dari diriku yang tertinggal di sana. Dan sekarang, saat aku menulis ini, aku masih bisa membayangkan bau lautnya, cahaya mataharinya, dan suara ombaknya yang khas.

Pantai Batu Bengkung bukan hanya tentang keindahan visual. Ia adalah tentang perasaan yang muncul ketika kita terhubung dengan alam secara utuh, tanpa gangguan, tanpa ekspektasi. Dan itu sangat langka.


Penutup: Batu Bengkung, Surga untuk Mereka yang Mencari Lebih dari Sekadar Pantai

Kalau kamu bertanya, “Pantai mana yang harus aku kunjungi di Malang?” maka jawabanku tidak akan berubah: Pantai Batu Bengkung. Bukan karena paling terkenal, bukan juga karena paling ramai. Tapi karena pantai ini punya jiwa. Dan jika kamu datang dengan hati yang terbuka, kamu akan merasa seperti pulang ke rumah yang tidak pernah kamu tahu kamu rindukan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar